Indonesia menambah lagi koleksi medali emas Asian Games 2018 dari Regu Putri Cabang Olah Raga Pencak Silat.

Dalam persaingan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (29/8), regu putri Indonesia yang diperkuat atlet asal Garut yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Garut (UNIGA) yaitu Yuristya Pramudita, Gina Tri Lestari, dan Lutfi Nurhasanah menjadi yang terbaik. Mereka diganjar 466 dan berhak mendapatkan emas.

Perak menjadi milik Vietnam yang mendapatkan nilai 464. Medali perunggu menjadi milik Thailand dengan 448 poin.

Tambahan atlet binaan Paguron Putra Siliwangi Garut ini mencatatkan diri sebagai penyumbang medali emas ke 27 bagi Indonesia dari total 31 emas yg diperoleh Indonesia saat ini.

Saat diwawancara ketiga atlet tersebebut mengungkapkan rasa bangga atas medali emas yg telah diperolehnya “ini perjuangan yg cukup berat, apalagi saat di Sea Games 2017 kami hanya memperoleh medali perunggu dg lawan yg sama, tentu ini anugrah yang luar biasa dimana kami bisa mempersembahkan medali emas buat indonesia” ungkapnya.

Pertandingan yang disaksikan ribuan penonton bahkan termasuk 500 Suporter yang sengaja datang dari Garut untuk memberikan dukungan langsung diantaranya Anggota DPR-RI dari Partai Demokrat Siti Mufattahah, Wk. Bupati dr. Helmi Budiman, Ketua Koni sekaligus Rektor Uniga Dr. Ir. Abdusy Syakur Amin, beberapa Anggota DPRD Garut,para Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Garut serta unsur Pimpinan Universitas Garut (UNIG)

Usai pertandingan Wk Bupati dan Ketua Koni langsung memberikan Bonus 50 jt kepada Trio Mahasisiwa Fekon Uniga yg sukses menyabet medali emas, bonus 50 jt diantaranya 30 jt dari KONI, 15 jt dari Uniga dan 5 jt dari IPI Garut.

Ketua koni mengungkapkan ini merupakan sejarah baru bagi masyarakat Garut dimana atlet yang dibina dan dibesarkan di padepokan putra siliwangi Garut mampu menyumbangkan medali di event dunia terbesar setelah olimpiade “tentu kita harus memberikan apresiasi kepada mereka, kami berharap masyarakat garut bisa menyambut kepulangan mereka nanti dengan diarak sebagai rasa syukur karena mereka telah menjadi pahlawan Garut, hal ini akan menumbuhkan motivasi dan rangsangan bagi masyarakat Garut untuk berlomba-lomba mengukir karya dan prestasi” ungkapnya. (Abar)